![]() |
Perjalanan Bisnis Bolu Haji Enong: Dari Usaha Rumahan hingga Jadi Pusat Kuliner Terkenal |
Kisah Sukses Hj. Enong Bakery: Strategi Manajemen SDM yang Patut Ditiru
Sejarah Berdirinya Hj. Enong Bakery
Hj. Enong Bakery adalah salah satu industri rumah tangga (IRT) yang bergerak di bidang pengolahan kue di Kalimantan Selatan. Usaha ini pertama kali dirintis oleh Hj. Enong pada tahun 1997. Berawal dari hobi membuat kue dan roti, Hj. Enong memutuskan untuk membuka toko kecil-kecilan di rumahnya. Dengan ketekunan dan konsistensi, usaha ini berhasil menarik minat masyarakat sekitar.
Pada tahun 2003, usaha ini semakin dikenal luas setelah suaminya, H. Abdul Hamid, memutuskan untuk fokus mengembangkan bisnis bakery. Pada tahun 2011, kepemimpinan usaha ini diambil alih oleh anak mereka, Bapak H. Muhammad Rofiqi SH, yang membawa usaha ini ke tingkat yang lebih tinggi dengan membuka cabang di Martapura, Banjarbaru, dan Banjarmasin.
Struktur Kepengurusan Hj. Enong Bakery
Untuk menjaga kelancaran operasional, Hj. Enong Bakery memiliki struktur kepengurusan yang terorganisir:
- Pemimpin dan Pemilik: Bertanggung jawab atas kebijakan dan pengambilan keputusan akhir.
- Manajer Produksi: Mengatur seluruh proses produksi hingga produk jadi.
- Manajer SDM dan Kepala Operasional: Mengelola karyawan, memberikan pengarahan, dan mengurus logistik serta bahan baku.
- Bagian Accounting dan Administrasi: Bertanggung jawab atas pencatatan keuangan dan administrasi perusahaan.
Manajemen Sumber Daya Manusia di Hj. Enong Bakery
Rekrutmen dan Seleksi Karyawan
Proses rekrutmen di Hj. Enong Bakery cukup sederhana. Untuk bagian produksi, karyawan baru tidak harus memiliki kemampuan awal, tetapi mereka akan dilatih oleh manajer atau karyawan senior. Untuk posisi akuntansi, karyawan biasanya berasal dari keluarga pemilik untuk menghindari risiko kecurangan.
Pelatihan dan Pengembangan Karyawan
Pengembangan SDM dilakukan melalui kursus atau pelatihan pembuatan kue yang diadakan setiap bulan. Karyawan senior yang mengikuti pelatihan ini kemudian melatih karyawan lainnya, terutama yang masih pemula.
Penilaian Kinerja Karyawan
Penilaian kinerja dilakukan berdasarkan disiplin karyawan. Jika karyawan melanggar aturan, mereka hanya diberi teguran. Namun, jika karyawan rajin dan mematuhi disiplin, mereka berkesempatan mendapatkan bonus seperti umroh atau tanah.
Kompensasi dan Motivasi
Gaji karyawan dibayarkan sesuai divisi. Karyawan produksi menerima Rp 350.000–550.000 per minggu, sedangkan karyawan kantor menerima Rp 2,5 juta–3,5 juta per bulan. Bonus diberikan kepada karyawan yang bekerja selama 5–10 tahun dengan catatan mereka rajin dan patuh pada disiplin.
Kendala dalam Manajemen SDM
Kurangnya Kemampuan Karyawan
Sebagian besar karyawan baru tidak memiliki kemampuan awal dalam membuat kue. Hal ini menyebabkan mereka hanya mengandalkan tenaga fisik tanpa memahami teknis produksi.
Pendidikan yang Rendah
Tingkat pendidikan karyawan rata-rata rendah, dengan banyak karyawan hanya lulusan SD atau bahkan tidak bersekolah. Ini menyebabkan kesulitan dalam memahami instruksi manajer.
Analisis Berdasarkan Perspektif Islam
Dalam perspektif Islam, prinsip utama dalam kehidupan adalah pengabdian kepada Allah SWT. Segala sesuatu harus dilakukan dengan baik, teratur, dan benar. Manajemen SDM di usaha ini mencerminkan prinsip tersebut melalui pendekatan yang tertib dan itqan (melaksanakan pekerjaan dengan baik dan tuntas).
Firman Allah dalam QS Al-Baqarah ayat 30 dan QS Ash-Shaff ayat 4 menegaskan pentingnya keteraturan dan sinergi dalam sebuah organisasi. Demikian pula hadis Nabi Muhammad SAW yang mewajibkan kita untuk berlaku ihsan (melaksanakan sesuatu secara maksimal).
Penyebab Keberhasilan Usaha
Keberhasilan usaha ini dapat diringkas dalam beberapa faktor:
- Kualitas Produk yang Baik: Produk kue bolu gulung Hj. Enong dijamin kehalalannya, memiliki kualitas tinggi, dan dijual dengan harga terjangkau.
- Ekspansi Bisnis: Pembukaan cabang di berbagai kota seperti Martapura, Banjarbaru, dan Banjarmasin membantu meningkatkan aksesibilitas produk kepada masyarakat.
- Motivasi Karyawan: Bonus seperti umroh dan tanah menjadi motivasi kuat bagi karyawan untuk bekerja lebih keras.
Kesimpulan
Hj. Enong Bakery adalah contoh nyata bagaimana ketekunan, inovasi, dan manajemen SDM yang baik dapat membawa kesuksesan dalam industri rumah tangga. Meskipun masih ada kendala seperti kurangnya kemampuan dan pendidikan karyawan, langkah-langkah seperti pelatihan dan pengarahan telah membantu mengatasi masalah tersebut. Dengan terus mengembangkan manajemen SDM dan mempertahankan kualitas produk, usaha ini memiliki potensi untuk terus berkembang di masa depan.